profilin.org – Kalau kamu suka dunia seni atau pernah mampir ke museum seni modern, nama Frida Kahlo pasti bukan nama asing. Sosok perempuan yang satu ini dikenal bukan cuma karena lukisannya yang unik, tapi juga karena kehidupannya yang luar biasa penuh warna dan tantangan. Ia bukan sekadar pelukis, Frida adalah simbol kekuatan, perjuangan, dan identitas.
Frida lahir di Meksiko pada tahun 1907. Tapi lucunya, ia sering mengaku lahir pada 1910, supaya tahun kelahirannya bertepatan dengan Revolusi Meksiko. Buat Frida, hidup dan seni adalah bagian dari perjuangan, dan ia ingin benar-benar menyatu dengan sejarah negaranya.
Baca Juga: Winston Churchill: Pemimpin Ikonik dalam Sejarah Dunia
Awal Mula Kehidupan Frida Kahlo
Frida Kahlo kecil tumbuh di lingkungan Coyoacán, yang sekarang jadi bagian dari Kota Meksiko. Ayahnya, Guillermo Kahlo, adalah fotografer berkebangsaan Jerman, sementara ibunya berdarah campuran Spanyol dan pribumi Meksiko. Latar belakang keluarga ini banyak memengaruhi karya-karya Frida di kemudian hari.
Frida sempat mengalami masa kecil yang cukup sulit. Pada usia enam tahun, ia terserang polio, penyakit yang bikin salah satu kakinya lebih kecil dari yang lain. Tapi bukannya menyerah, Frida justru tumbuh jadi pribadi yang kuat dan berani. Ia bahkan aktif di kegiatan olahraga seperti tinju dan renang, hal yang jarang dilakukan perempuan pada masa itu.
Baca Juga: Napoleon Bonaparte: Tokoh Kontroversial dalam Sejarah Dunia
Kecelakaan yang Mengubah Hidupnya
Waktu Frida Kahlo berusia 18 tahun, ia mengalami kecelakaan yang sangat parah. Bus yang ia tumpangi bertabrakan dengan trem, dan tubuhnya mengalami banyak luka serius. Tulang belakang, panggul, dan kakinya patah. Ia harus menjalani banyak operasi dan berbulan-bulan terbaring di tempat tidur.
Nah, justru di masa inilah Frida mulai menekuni dunia seni lukis dengan lebih serius. Karena tidak bisa banyak bergerak, ia mulai melukis di atas ranjang, dengan bantuan cermin yang dipasang di langit-langit. Ia banyak melukis dirinya sendiri, karena menurutnya, “Aku melukis diriku karena akulah subjek yang paling aku kenal.”
Gaya Lukisan Frida Kahlo yang Khas
Kalau kamu lihat lukisan-lukisan Frida Kahlo, kamu akan langsung tahu itu karyanya. Gayanya unik, penuh warna, dan sering kali menggambarkan rasa sakit, harapan, dan identitas. Ia tidak mengikuti arus arus utama seniman Eropa atau Amerika saat itu. Sebaliknya, Frida lebih memilih menggali budaya Meksiko, mitologi Aztec, dan simbolisme pribadi.
Lukisan-lukisan Frida sering disebut sebagai bentuk surealisme, tapi dia sendiri menolak label itu. Ia bilang, “Aku tidak melukis mimpi, aku melukis kenyataanku.” Realitas Frida memang penuh rasa sakit, tapi juga penuh keindahan yang jujur.
Cinta dan Drama dengan Diego Rivera
Kisah hidup Frida Kahlo tidak lengkap kalau tidak membahas hubungannya dengan Diego Rivera, pelukis mural terkenal asal Meksiko. Mereka pertama kali bertemu saat Frida masih muda dan Diego sedang melukis mural di sekolahnya. Frida mendekatinya untuk minta pendapat soal lukisannya, dan dari situ kisah cinta mereka dimulai.
Mereka menikah pada tahun 1929. Frida menyebut hubungan mereka sebagai pernikahan antara “gajah dan merpati,” karena tubuh Diego yang besar dan Frida yang mungil. Tapi hubungan mereka jauh dari mulus. Keduanya sama-sama keras kepala, dan sama-sama punya kisah cinta di luar pernikahan. Bahkan Diego pernah berselingkuh dengan adik perempuan Frida, yang membuat Frida sangat terpukul.
Meski begitu, mereka tetap saling kembali satu sama lain. Hubungan mereka bisa dibilang rumit tapi penuh cinta. Mereka bahkan menikah dua kali. Cinta dan luka dari hubungan ini banyak mewarnai karya-karya Frida Kahlo, yang dipenuhi dengan simbolisme dan emosi mendalam.
Frida Kahlo dan Identitas Meksiko
Frida bukan hanya pelukis biasa. Ia adalah simbol nasionalisme Meksiko. Ia sering memakai pakaian tradisional Tehuana, lengkap dengan bunga di rambut dan aksesori khas daerah. Pilihannya ini bukan sekadar gaya, tapi juga pernyataan politik dan budaya. Frida ingin menunjukkan kebanggaannya sebagai perempuan Meksiko, dengan segala keragamannya.
Melalui seni dan kehidupannya, Frida Kahlo memperjuangkan identitas lokal dan menolak dominasi budaya asing. Lukisan-lukisannya penuh dengan ikonografi Meksiko, mulai dari tengkorak hingga monyet, dari bunga kaktus sampai matahari Mesoamerika.
Aktivisme dan Pandangan Politik Frida Kahlo
Selain dikenal sebagai seniman, Frida Kahlo juga aktif secara politik. Ia bergabung dengan Partai Komunis Meksiko dan mendukung berbagai gerakan sosial. Ia percaya bahwa seni tidak bisa lepas dari politik. Bahkan rumahnya di Coyoacán sempat jadi tempat tinggal sementara bagi Leon Trotsky, tokoh revolusi Rusia.
Frida juga banyak menyuarakan isu-isu perempuan lewat lukisannya. Ia berani menggambarkan pengalaman keguguran, rasa sakit, dan tubuh perempuan dalam cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ini membuat Frida dianggap sebagai pelopor feminisme dalam dunia seni modern.
Karya-Karya Paling Terkenal Frida Kahlo
Beberapa karya Frida Kahlo yang paling dikenal di dunia seni antara lain:
-
The Two Fridas (Las dos Fridas): lukisan yang menggambarkan dua versi dirinya, satu dengan pakaian Eropa dan satu lagi dengan pakaian tradisional Meksiko. Lukisan ini menggambarkan konflik identitas dalam dirinya.
-
Self-Portrait with Thorn Necklace and Hummingbird: lukisan diri dengan latar alam dan simbol-simbol kematian dan harapan.
-
The Broken Column: lukisan dirinya dalam kondisi tubuh hancur, dengan tulang belakang digambarkan seperti pilar patah. Ini adalah gambaran visual yang kuat tentang penderitaan fisik yang ia alami sepanjang hidupnya.
Karya-karya ini bukan hanya indah secara visual, tapi juga mengandung makna emosional yang mendalam. Setiap goresan kuas Frida Kahlo adalah kisah tentang rasa sakit, cinta, dan perjuangan hidup.
Rumah Biru: Tempat Frida Kahlo Tinggal dan Berkarya
Kalau kamu berkunjung ke Meksiko, jangan lupa mampir ke Casa Azul atau Rumah Biru, tempat tinggal Frida Kahlo yang sekarang jadi museum. Di sinilah Frida lahir, hidup, melukis, dan akhirnya meninggal. Rumah ini masih menyimpan banyak benda pribadinya, termasuk kursi roda, tempat tidur, dan alat-alat lukis.
Casa Azul bukan cuma museum seni, tapi juga ruang yang penuh dengan jiwa Frida. Di sana kamu bisa merasakan bagaimana ia menggabungkan seni, politik, dan budaya Meksiko dalam kehidupan sehari-hari.
Warisan Frida Kahlo dalam Dunia Modern
Meski sudah wafat pada tahun 1954, nama Frida Kahlo tetap hidup sampai sekarang. Ia bahkan jadi ikon budaya pop. Wajahnya muncul di kaus, poster, tas, bahkan boneka. Tapi lebih dari sekadar tren, Frida menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk berani menjadi diri sendiri.
Banyak seniman, penulis, dan aktivis perempuan yang menjadikan Frida sebagai panutan. Bukan hanya karena lukisannya, tapi juga karena keberanian dan kejujuran dalam menghadapi hidup yang penuh tantangan. Frida menunjukkan bahwa seni bisa jadi alat untuk menyuarakan identitas, luka, dan harapan.
Frida Kahlo di Mata Dunia
Di luar Meksiko, Frida Kahlo juga sangat dihormati. Lukisan-lukisannya dipamerkan di museum-museum besar seperti MoMA di New York, Tate Modern di London, dan Centre Pompidou di Paris. Ia juga menjadi tokoh penting dalam studi seni, budaya, dan gender.
Bahkan, Frida adalah salah satu artis perempuan pertama dari Amerika Latin yang karyanya diakui secara global. Ia membuka jalan bagi banyak seniman perempuan lain untuk mendapat tempat di dunia seni yang selama ini didominasi laki-laki.