profilin.org – Pernah dengar nama Zinedine Zidane? Ya, siapa yang tidak mengenal sosok pemain sepak bola legendaris yang satu ini. Dengan segala prestasinya, baik di lapangan sebagai pemain maupun di luar lapangan sebagai pelatih, Zinedine Zidane sudah menjadi simbol dari kecemerlangan sepak bola dunia. Bahkan, meskipun telah pensiun, namanya tetap terus dikenang.

Baca Juga: Michael Jordan: Legenda Basket yang Tak Terlupakan

Awal Karir Zinedine Zidane

Lahir di Marseille, Perjalanan Menuju Ketenaran

Zinedine Zidane lahir pada 23 Juni 1972, di sebuah daerah bernama La Castellane di Marseille, Prancis. Lahir dari keluarga berdarah Aljazair, Zidane tumbuh di lingkungan yang penuh tantangan. Sejak kecil, ia sudah mulai jatuh cinta dengan sepak bola, dan bakatnya yang luar biasa mulai terlihat ketika ia masih remaja. Di usia 14 tahun, Zidane sudah bergabung dengan akademi sepak bola Prancis, AS Cannes.

Setelah menunjukkan kualitas permainan yang sangat mengesankan, ia melanjutkan karirnya di Bordeaux pada tahun 1992. Di sinilah nama Zinedine Zidane mulai dikenal publik. Tidak lama setelah itu, karirnya meroket, dan pada 1996, ia pindah ke Juventus, klub raksasa Italia.

Puncak Karir di Juventus

Zidane menghabiskan lima tahun yang luar biasa di Juventus. Selama bermain di Serie A, ia mencetak banyak gol cantik dan membantu tim meraih berbagai trofi bergengsi. Kelebihannya dalam mengatur permainan, visi permainan yang tajam, serta teknik individunya yang sempurna membuatnya menjadi idola di Italia. Namun, Zidane jelas bukan hanya pemain yang diandalkan untuk mencetak gol, tetapi juga menghidupkan permainan tim.

Pada 2001, Zinedine Zidane akhirnya pindah ke Real Madrid dengan status transfer yang mencetak rekor dunia pada saat itu. Transfernya senilai 77,5 juta euro membuatnya menjadi salah satu pemain termahal di dunia.

Baca Juga: Biodata dan Profile Sabina Altynbekova Pemain Voli Cantik Kazakhstan

Kejayaan Zidane Bersama Timnas Prancis

Piala Dunia 1998: Momen Ikonik

Mungkin salah satu momen paling berkesan dalam karir Zinedine Zidane adalah saat ia memimpin tim nasional Prancis meraih gelar juara Piala Dunia 1998. Keputusan Zidane untuk mencetak dua gol di final melawan Brasil adalah puncak dari momen luar biasa dalam karir internasionalnya. Di turnamen tersebut, Zidane tidak hanya bermain dengan brilian, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan yang menginspirasi banyak pemain muda.

Di turnamen tersebut, Zidane menjadi pahlawan dengan gol-golnya yang memukau dan menunjukkan betapa pentingnya peran seorang gelandang dalam membangun serangan sekaligus menghentikan lawan. Piala Dunia 1998 ini menjadi simbol kebangkitan sepak bola Prancis di mata dunia.

Piala Eropa 2000: Dominasi Zinedine Zidane

Setelah sukses besar di Piala Dunia 1998, Zinedine Zidane kembali menunjukkan kelasnya di Piala Eropa 2000. Di turnamen ini, ia memimpin tim Prancis meraih gelar juara dan menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Zidane berhasil mengatur ritme permainan dan memainkan peran yang sangat penting dalam setiap pertandingan yang dijalani oleh Prancis.

Dengan visinya yang luar biasa dan kemampuan untuk mencetak gol penting, Zidane menjadi figur yang tak tergantikan di lini tengah tim Prancis. Tidak hanya sebagai gelandang serang, tetapi juga sebagai pengatur tempo permainan yang membantu mengendalikan jalannya pertandingan.

Karir Di Real Madrid

Era Galacticos dan Zidane

Setelah pindah ke Real Madrid pada tahun 2001, Zinedine Zidane menjadi bagian dari era “Galacticos” yang dipimpin oleh presiden klub saat itu, Florentino Pérez. Madrid saat itu memiliki sejumlah pemain bintang, seperti Luis Figo, Ronaldo, dan David Beckham. Tapi, Zidane tetap menjadi sosok yang sangat menonjol dengan gaya bermainnya yang elegan dan tak tertandingi.

Momen puncaknya tentu saja pada final Liga Champions 2002. Zidane mencetak gol fenomenal dengan voli kaki kiri yang sangat indah di final melawan Bayer Leverkusen. Gol tersebut bukan hanya memenangkan trofi Liga Champions untuk Madrid, tetapi juga memperkuat status Zinedine Zidane sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang sejarah.

Kepemimpinan dan Karakter di Lapangan

Zinedine Zidane dikenal dengan karakter tenang dan pemikirannya yang tajam di lapangan. Meski sering kali menghadapi tekanan besar, ia mampu menjaga ketenangan dan membuat keputusan yang tepat di saat-saat krusial. Karakteristik inilah yang membuatnya menjadi pemimpin alami, baik di klub maupun di timnas. Banyak pemain muda yang belajar banyak darinya tentang bagaimana mengendalikan pertandingan dan memberikan pengaruh besar di lapangan.

Kontroversi dan Momen Terburuk di Karir Zidane

Piala Dunia 2006: Insiden Materazzi

Meskipun Zinedine Zidane dikenal dengan gaya bermain yang luar biasa dan sikapnya yang tenang, satu momen yang cukup kontroversial terjadi pada final Piala Dunia 2006. Dalam pertandingan melawan Italia, Zidane terlibat dalam insiden dengan Marco Materazzi. Zidane, yang sudah membawa Prancis ke final dengan penampilan spektakulernya, mendapatkan kartu merah setelah menyundul dada Materazzi karena kata-kata yang dianggapnya menghina.

Meskipun demikian, insiden ini tidak mengurangi reputasi Zidane sebagai salah satu pemain terbaik. Bahkan, ia tetap dianugerahi penghargaan sebagai Pemain Terbaik Piala Dunia 2006, sebuah prestasi yang sangat langka untuk pemain yang telah dipaksa keluar dari lapangan di final.

Zinedine Zidane Sebagai Pelatih

Karir Pelatih yang Cemerlang di Real Madrid

Setelah pensiun sebagai pemain pada 2006, Zinedine Zidane tidak lama kemudian mulai merambah ke dunia kepelatihan. Pada 2016, ia didapuk menjadi pelatih kepala Real Madrid, menggantikan Rafael Benítez. Keputusan ini sempat mengejutkan banyak orang, mengingat Zidane masih terbilang baru di dunia pelatihan.

Namun, Zinedine Zidane membuktikan dirinya dengan langsung membawa Madrid meraih gelar Liga Champions tiga kali berturut-turut pada 2016, 2017, dan 2018. Keberhasilannya sebagai pelatih sangat terkait dengan kemampuannya mengelola pemain bintang dan menciptakan atmosfer positif di ruang ganti. Kepemimpinannya yang tenang dan bijaksana di lapangan ternyata juga berlanjut ke ruang ganti.

Keberhasilan di Real Madrid

Tidak hanya di Liga Champions, Zidane juga membawa Madrid meraih gelar-gelar penting lainnya, termasuk La Liga. Salah satu pencapaian terbesar Zidane adalah kemampuannya memotivasi pemain bintang untuk bekerja sama dalam tim dan mencapai kesuksesan yang luar biasa.

Berkat pengalamannya sebagai pemain top, Zinedine Zidane mampu memahami psikologi pemain dan menciptakan taktik yang sangat efektif di lapangan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa ia berhasil memenangkan begitu banyak trofi dalam waktu yang relatif singkat sebagai pelatih.

Karir Pasca-Real Madrid

Mengambil Jeda dan Kembali ke Real Madrid

Setelah mengundurkan diri dari jabatan pelatih Real Madrid pada 2018, Zinedine Zidane kembali ke klub tersebut pada 2019. Keputusannya untuk kembali ke Madrid setelah jeda singkat menciptakan antusiasme besar, terutama dari para penggemar yang berharap bisa menyaksikan lebih banyak trofi di bawah asuhannya.

Bersama Zidane, Real Madrid kembali meraih kesuksesan besar, termasuk gelar La Liga 2020. Meskipun berada dalam kondisi yang lebih menantang dengan persaingan ketat di La Liga dan Liga Champions, Zidane tetap menunjukkan ketangguhannya dalam mengelola tim.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *