profilin.org – Marie Curie adalah salah satu ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah. Ia dikenal sebagai pelopor dalam penelitian tentang radioaktivitas dan merupakan wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Dengan dedikasinya terhadap sains, Marie Curie membuka jalan bagi perkembangan fisika dan kimia modern.
Baca Juga: Bill Gates: Sosok Jenius di Balik Microsoft
Kehidupan Awal Marie Curie
Latar Belakang dan Pendidikan
Marie Curie lahir dengan nama Maria Skłodowska pada 7 November 1867 di Warsawa, Polandia. Sejak kecil, ia menunjukkan minat besar dalam sains dan pendidikan. Namun, sebagai perempuan di Polandia yang saat itu masih di bawah kekuasaan Rusia, ia menghadapi banyak kendala dalam mengakses pendidikan tinggi.
Pada usia muda, Marie Curie pindah ke Paris, Prancis, untuk melanjutkan studinya di Sorbonne University. Di sini, ia mendalami fisika dan kimia, yang kemudian menjadi dasar bagi penelitiannya tentang radioaktivitas.
Pertemuannya dengan Pierre Curie
Di Paris, Marie bertemu dengan Pierre Curie, seorang ilmuwan yang memiliki minat yang sama dalam bidang fisika. Keduanya menikah pada tahun 1895 dan mulai bekerja bersama dalam penelitian ilmiah.
Baca Juga: Napoleon Bonaparte: Tokoh Kontroversial dalam Sejarah Dunia
Penemuan Radioaktivitas dan Hadiah Nobel
Penelitian tentang Radiasi
Pada akhir abad ke-19, Marie Curie mulai meneliti fenomena yang dikenal sebagai radioaktivitas. Bersama suaminya, ia menemukan dua unsur baru: polonium dan radium. Penemuan ini menjadi landasan dalam berbagai penelitian modern, termasuk dalam bidang kedokteran nuklir dan fisika nuklir.
Marie Curie dan Penghargaan Nobel
Marie Curie menjadi wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Ia meraih Hadiah Nobel dalam Fisika pada tahun 1903, bersama suaminya dan Henri Becquerel. Tidak hanya itu, ia juga memenangkan Hadiah Nobel dalam Kimia pada tahun 1911 untuk penelitiannya tentang radium dan polonium.
Dengan pencapaiannya ini, Marie Curie menjadi satu-satunya wanita yang memenangkan dua Hadiah Nobel dalam dua bidang yang berbeda.
Dampak Penemuan Marie Curie
Kontribusi dalam Dunia Kedokteran
Salah satu dampak terbesar dari penemuan Marie Curie adalah dalam bidang kedokteran nuklir. Radiasi yang ditemukan olehnya digunakan dalam radioterapi, metode yang digunakan untuk mengobati kanker dan tumor. Hingga kini, teknik ini masih menjadi bagian penting dalam pengobatan medis.
Peran dalam Perang Dunia I
Selama Perang Dunia I, Marie Curie mengembangkan unit radiologi portabel untuk membantu dokter di medan perang. Dengan inovasinya ini, ia menyelamatkan ribuan nyawa prajurit yang terluka.
Marie Curie dan Perjuangan sebagai Ilmuwan Perempuan
Diskriminasi dalam Dunia Akademik
Sebagai seorang wanita di dunia akademik yang didominasi pria, Marie Curie menghadapi banyak diskriminasi. Meskipun telah memenangkan Hadiah Nobel, ia masih sering diremehkan oleh komunitas ilmiah.
Namun, dengan kegigihannya, ia berhasil menjadi profesor perempuan pertama di Universitas Sorbonne, membuka jalan bagi banyak ilmuwan perempuan di generasi berikutnya.
Warisan Marie Curie
Setelah kematiannya pada tahun 1934 akibat paparan radiasi yang tinggi, warisan Marie Curie tetap hidup. Institut yang ia dirikan, Curie Institute, masih menjadi pusat penelitian terkemuka di bidang kedokteran dan fisika nuklir.