profilin.org – Ratu Elizabeth II adalah salah satu tokoh paling terkenal dan paling lama berkuasa dalam sejarah monarki Inggris. Sebagai Ratu Inggris selama lebih dari enam dekade, Elizabeth II memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah dunia, politik internasional, dan evolusi monarki modern. Lahir pada 21 April 1926, ia mewarisi takhta pada usia muda setelah kematian ayahnya, Raja George VI, dan menuntun negara melalui berbagai tantangan global dan domestik. Artikel ini akan mengulas kehidupan, masa pemerintahan, serta warisan yang ditinggalkan oleh Ratu Elizabeth II.
Baca Juga: Gabriel Jesus: Perjalanan Seorang Penyerang Muda yang Menginspirasi
Awal Kehidupan dan Keluarga
Elizabeth Alexandra Mary Windsor lahir pada 21 April 1926 di 17 Bruton Street, London. Ia adalah anak pertama dari Duke dan Duchess of York, yang kelak menjadi Raja George VI dan Ratu Elizabeth (kemudian dikenal sebagai Ratu Ibu). Sejak lahir, Elizabeth berada dalam garis pewarisan takhta, meskipun banyak yang tidak mengira bahwa ia akan menjadi ratu suatu hari nanti.
Pada saat itu, ayahnya, George VI, adalah pewaris takhta kedua, setelah saudaranya, Raja Edward VIII. Namun, Edward VIII turun takhta pada tahun 1936 untuk menikahi Wallis Simpson, seorang wanita Amerika yang bercerai, yang menyebabkan George VI naik takhta. Ini memulai perjalanan panjang Elizabeth menuju takhta, yang sebelumnya dianggap tidak terlalu mungkin.
Elizabeth menerima pendidikan pribadi di rumah, yang berfokus pada sejarah, bahasa, dan budaya. Pada usia muda, ia menunjukkan minat dalam pelayanan publik dan telah bergabung dengan Tentara Darat Inggris sebagai anggota cadangan selama Perang Dunia II, di mana ia bekerja sebagai pengemudi truk dan mekanik.
Baca Juga: Memahami Faktor yang Mempengaruhi Berat Badan
Menjadi Ratu
Pada 6 Februari 1952, Ratu Elizabeth II naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja George VI. Elizabeth yang saat itu berusia 25 tahun sedang dalam tur kenegaraan di Kenya bersama suaminya, Pangeran Philip, ketika ia menerima kabar tersebut. Pada saat itu, dunia sedang berada dalam periode pascaperang yang penuh tantangan, dan Ratu muda harus menghadapi berbagai krisis domestik dan internasional.
Pemakaman ayahnya yang penuh penghormatan dihadiri oleh ribuan orang, dan di sinilah ia mulai menyadari besarnya tanggung jawab yang akan ia emban. Elizabeth II dilantik sebagai Ratu Inggris pada 2 Juni 1953 di Westminster Abbey, di mana upacara ini disiarkan langsung di televisi untuk pertama kalinya dalam sejarah Inggris. Ini menandai awal dari masa pemerintahan yang panjang dan penuh peristiwa penting.
Baca Juga: Teknologi Bluetooth: Sejarah, Perkembangan, dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari
Masa Pemerintahan yang Lama dan Penuh Perubahan
Ratu Elizabeth II memerintah Inggris selama lebih dari 70 tahun, menjadikannya monarki dengan masa pemerintahan terpanjang dalam sejarah Inggris dan monarki tertua di dunia pada saat kematiannya. Masa pemerintahannya menyaksikan banyak perubahan besar di dunia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Perubahan Politik di Inggris
Salah satu tonggak penting dalam masa pemerintahan Ratu Elizabeth II adalah proses dekolonisasi yang terjadi di dunia pasca-Perang Dunia II. Banyak negara yang sebelumnya merupakan koloni Inggris memperoleh kemerdekaan, yang merubah peta politik dunia. Negara-negara seperti India, Pakistan, dan negara-negara di Afrika dan Karibia mendapat kemerdekaan, dan Inggris harus beradaptasi dengan dunia yang baru.
Selain itu, selama masa pemerintahannya, Inggris bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1973, meskipun kemudian memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa melalui referendum Brexit pada 2016. Ratu Elizabeth II menjalani periode ini dengan bijaksana, dan meskipun ia tidak terlibat secara langsung dalam politik, ia menjadi simbol kestabilan nasional di tengah perubahan yang besar.
Hubungan Internasional
Di luar negeri, Ratu Elizabeth II memainkan peran penting dalam menjaga hubungan baik antara Inggris dan negara-negara di seluruh dunia. Selama masa pemerintahannya, ia melakukan kunjungan resmi ke berbagai negara dan menjadi figur sentral dalam organisasi-organisasi internasional seperti Commonwealth of Nations, yang terdiri dari bekas koloni Inggris.
Ratu Elizabeth juga menyaksikan akhir dari Perang Dingin dan awal hubungan yang lebih baik antara Timur dan Barat. Ia bertemu dengan pemimpin-pemimpin dunia dari berbagai ideologi dan negara, termasuk perjalanan bersejarah ke Tiongkok pada 1986 dan pembicaraan dengan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, di tahun 1989. Melalui peran diplomatiknya, Ratu membantu mempererat hubungan antara Inggris dan banyak negara lain.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Ratu Elizabeth II menikahi Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, pada 20 November 1947. Pangeran Philip mendampingi Ratu selama hampir 74 tahun pernikahan mereka sebelum meninggal pada 9 April 2021. Bersama Philip, Ratu memiliki empat anak: Charles, Anne, Andrew, dan Edward. Anak sulung mereka, Charles, adalah pewaris takhta.
Ratu Elizabeth II dikenal dengan dedikasinya yang luar biasa terhadap tugas kerajaan dan negara, namun ia juga memiliki kehidupan pribadi yang penuh dengan tantangan. Berbagai drama keluarga, termasuk skandal yang melibatkan anak-anak dan anggota keluarga kerajaan lainnya, sering kali menjadi sorotan media. Meskipun demikian, Ratu selalu berusaha untuk menjaga citra monarki dan tetap menjalankan tugasnya dengan penuh kesungguhan.
Baca Juga: Elden Ring: Revolusi dalam Dunia Game RPG dan Pengaruhnya
Warisan dan Pengaruh
Sebagai simbol kestabilan dan kontinuitas, Ratu Elizabeth II meninggalkan warisan yang besar. Di bawah pemerintahannya, monarki Inggris bertransformasi dari institusi yang sangat tradisional dan terkadang terpisah dari rakyat menjadi lembaga yang lebih modern dan lebih terhubung dengan masyarakat.
Ratu juga dianggap sebagai simbol persatuan bagi negara-negara dalam Commonwealth of Nations. Melalui kunjungannya dan interaksi dengan pemimpin negara-negara bekas koloni, ia berhasil membangun dan mempertahankan hubungan yang kuat dengan banyak negara di dunia.
Selain itu, Ratu Elizabeth II dikenal karena kecintaannya terhadap pelayanan publik, kerja keras, dan ketabahannya dalam menghadapi berbagai krisis pribadi dan nasional. Kepemimpinannya yang stabil sangat dihargai oleh rakyat Inggris dan banyak orang di cara login situs TOTO TOGEL 4D dengan mudah seluruh dunia, yang menjadikannya salah satu tokoh paling dihormati di abad ke-20 dan ke-21.
Penutupan
Ratu Elizabeth II adalah simbol dari monarki yang beradaptasi dengan zaman, tetapi tetap mempertahankan tradisi dan nilai-nilai yang telah lama ada. Keberlanjutan pemerintahannya yang panjang menunjukkan kemampuannya untuk bertahan dan memimpin dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di Inggris maupun di dunia internasional. Warisan yang ia tinggalkan tidak hanya berupa masa pemerintahannya yang panjang, tetapi juga pengaruhnya terhadap sejarah monarki modern dan hubungan internasional. Hingga akhir hayatnya, Ratu Elizabeth II akan selalu dikenang sebagai ratu yang telah menjalani tugasnya dengan penuh dedikasi dan pengabdian yang luar biasa.